Sabtu, 09 Januari 2016

Tanda-tanda kepergian bapak

Assalamualaikum
cerita ini berawal ketika aku pulang liburan semester 5
seperti ini pembaca yang terhormat

 bapak,,,
aku sudah di stasiun Balapan.. nanti jemput adhit ya pak...
seperti liburan semester ku biasanya bapak selalu menjemputku pulang,, namun di semester 5 aku sudah tak di jemput lagi..

Ketika aku tiba di rumah aku langsung salim ke bapak dan memeluknya..
nampak hangat sekali pelukan itu.. ingin rasanya meneteskan air mata. namun aku selalu berusaha untuk menahannya.. terlihat fisik bapak sudah tak sekekar dahulu, badannya nampak kurus namun ada bagian tubuhnya yang membuatnya gelisah,, bagian yang tak biasa itu adalah perutnya yang membuncit di antara badannya yang terus mengurus kering.

Entah apa yang membuat bapak menjadi seperti ini. sesungguhnya bapak itu orang yang sangat sehat, paling selektif soal makanan, namun mengapa penyakit itu justru datang ke bapak. aku pun tak habis fikir dibuatnya.

Selepas aku pelukan lalu seperti biasanya aku berbincang hangat dengan bapak mengenai keadaan di perumahan Villa. terlihat bahwa bapak sebetulnya berat sekali meninggalkan rumahku. tempat dimana kita dahulu sekeluarga berkumpul dengan penuh kasih sayang.

Sesaat setelah berbincang aku pun istirahat dan melakukan aktifitas seperti biasanya di rumah.
Entah mengapa setiap malamnya Bapak selalu meminta ku untuk memijitnya. aku nurut saja dengan senang hati. sembari aku berkata : Pak,, perut bapak ga sakit kalo adhit tekan,, namun bapak bilang.. Nggak apa apa le.. ga kerasaa pijitan kamu.. coba lebih keras mijitnya,, aku tak kuat menahan sedih ini,, Aku tahu itu sangat sakit dan bapak pasti sangat menderita..
Iya pak,, ini adhit agak keras, namun tetap saja aku tak akan berani menekan sekencang bapak mau.

Menjelang tidur Bapak meminta aku mijit kakinya, Aku merasa aneh.. di malam itu kaki bapak dingin sekali dan kaku.. sebetulnya kenapa ini dalam hatiku..

di liburan Semesteran 5 aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan bapak. Soal konsultasi masalah desa binaan, peminatan kuliah, dan bisnis kedepannya, Nonton Bola bareng dan bercanda ria
Bapak selalu memberikan solusi yang Logis dan berhasil.

bertepatan dengan Ulang tahun ke 50. beruntungnya aku bisa merayakan langsung di sana. paginya langsung ku peluk dengan erat bapak. Pak.. Selamat Ulang Tahun ke 50 ya pak sehat terus ya pak.. bapak udah setengah abad.. candaku.. bapak tersenyum. aku pun terharu pada saat itu.

Selama di Karanganyar aku antar bapak ke apotek. Akhirnya aku boncengin bapak juga terakhit, dulu saat SMA.
Liburan pun berakhir dan saatnya aku pamitan,
Aku Peluk erat Bapak.. Pak Adhit, pulang yah,, ntar adhit main lagi,, ya pak.. NAMUN BAPAK DIAM :( hanya memeluku saja. dan berkata Jaga dirimu disana. jaga kesehatanmu. belajar yang rajin. Jangan lupa Solat. Bapak selalu ngawasin kamu.
Aku tersenyum menahan Tangis yang ingin ku lepaskan, dengan kuat aku ucap .. Iya Pak.. Adhit Sayang Bapak...
Adhit Pulang,, dah pak.. Assalamualaikum,, Bapak menjawab Waalaikum salam...

Selama di rumah pikiranku mengkhawatirkan Bapak. bahkan bermimpi bapak meninggal dunia namun di dalam mimpi aku hanya bayang" yang terpaku menyasikan kematian bapak..akhirnya setelah perkuliahan semester 6 berlangsung tepat setelah selesai ujian tengah semester aku memutuskan untuk pulang pada tanggal 11 mei 2015, tanggal 4 mei 2015 saat malam hari aku menginap di rumah temanku,
paginya tanggal 5 mei 2015 aku dapat kabar bapak sempat kritis dari ibu. mendengar itu di telepon aku tak kuat menahan air mata. namun celetukan bapak membuat hati ini tenang seolah memberikan kesegaran, Bapak ga kenapa-napa dit.. ini masih sehat dit..suara itu sangat jelas ditelingaku seperti orang sehat, aku tenang dan memutuskan untuk pulang ke rumah, sepanjang jalan entah mengapa aku dihadang 5 kali oleh mobil ambulan yang menghalangiku saat pulang ke villa.
setiba dirumah aku langsung tidur, pada saat itu pukul 10.33 menjelang siang.
Kring... Kring,,,,Kring,, terdengar keras ditelingaku Fira menelponku,
entah apa yang ada di pikiranku.
badanku gemetar, lemas dan tegang.. aku bilang... kenapa fir? Mas.. yang kuat yah,,, pokoknya lu mas harus kuat.. gak boleh nangis,,  iya mas ga nangis,, emang ada apa.. , bapak meninggal mas...
INNALILAHI WAINAILAIHI ROJIUN,,,aku tak kuat menahan air mata ini. aku bilang, KAMU BOHONG. MAS GA PERCAYA! TADI PAGI GAK KENAPA NAPA FIIIR!!
:'( pokoknya mas harus kuat,, mas ga percaya fiiir,, :(
udah mas sekarang beli tiket ke solo mas... mas jangan galau di jalan...mas adhit inget hati hati di jalan

Aku teriaak sekencangnya di rumah ku.. YA ALLAH,,, KENAPA ENGKAU AMBIL AYAHKU !!!!
AKU BELUM WISUDA YA ALLAH !! dengan ikhlas aku meralakan Bapak ku :(
dan berdoa Allahumagfirlahu warhamhu waafini wafuanhu..

aku di jemput om nur di Bandara Soekarno Hatta.
tiba di Solo pukul 11 malam, terlihat banyak sekali orang yang bersimpati dengan bapak hingga padat sampai luar pekarangan rumah mbah. dengan tegar aku pulang di pundaku di peluk oleh om dan mbah pur, aku berjalan dengan sangat berat..
tiba di depan pintu, terlihat kranda mayat ayah ku di balut kain kafan putih yang menghiasi tubuhnya,
Aku langsung dipeluk Ibu dan fira, Maas Bapak udah meninggal mas,, , le kamu jangan nangis,, kamu kuat,, kamu hebat,, ibu ikhlas lee.. :( , iya bu sepanjang jalan air mata adit udah adhit keluarkan supaya ga nangis di sini bu.

TERHARU semua yang menyaksikan seoarang anak dan ibunya berpelukan di samping jasad bapak yang meninggal membuat semua orang tak kuat menaha air mata yang dengan derasnya..

Aku langsung mendekat ke telinga bapak dan mengucap doa Assalamualaikum pak. ini adhit udah balik lagi pak.. adit udah pulang ini pak..Allahumagfirlahu warhamhu waafini wafuanhu..
ku ciumi tiap sudut wajah yang terbalut kain kafan. mengelus perut dan tangannya yang dingin. dan terakhir memeluknya yang membuat semua orang kembali menangis sedih :(.

esoknya aku mengantarnya untuk terakhir kalinya, aku adzanin dan aku pula yang mengubur nya setiap tanah yang menenggelamkan bapak, aku berdoa yang terbaik untuknya.

kami sekeluarga mengucapkan mohon maaf sebesar besarnya apabila bapak selama hidup melakukan kesalahan..yang disengaja atau tidak


sekian sepenggal cerita tentang tanda kematian bapakku hingga meninggalnya
akhir kata wasalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Adhitya Pratama Ramadhan
putra Alm Sutaryo.